BI dan OJK tak Digubris oleh Pelaku Pasar Uang

IVOOX.id, Jakarta - Pergerakan nilai tukar rupiah diperkirakan analis masih dalam tren pelemahannya seiring masih adanya potensi kenaikan dolar AS.
"Apalagi, sentimen dari dalam negeri masih minim untuk mengangkat rupiah," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas di Jakarta, Senin (7/5/2018).
Bahkan, kata Reza, pemberitaan positif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memastikan permodalan 15 bank sistemik sesuai amanat Undang-undang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK) dalam kondisi aman tidak juga digubris pelaku pasar.
"Untuk itu, diharapkan kepanikan dapat mereda dan sentimen dari dalam negeri dapat lebih positif untuk menarik minat pelaku pasar terhadap rupiah sehingga pelemahannya dapat lebih tertahan," ujarnya.
Rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support 13.942 dan resisten 13.929.
Akhir pekan lau, laju rupiah cenderung mendatar pascapelemahan mendekati level psikologis Rp14 ribu. "Pergerakan dolar AS masih cenderung menguat terhadap sejumlah mata uang lainnya meski data ketenagakerjaan AS di bulan April di bawah estimasi," ungkap Reza.
Perekonomian AS menambahkan lapangan pekerjaan lebih rendah dari yang diharapkan dan meskipun tingkat pengangguran turun mendekati level terendah sebesar 3,9 persen.
"Di sisi lain, sikap BI yang merasa masih aman dengan adanya pelemahan nilai tukar rupiah tidak mendapat tanggapan positif dari pelaku pasar," imbuhnya. (jaw)

0 comments