Bursa Pasifik Dibuka Beragam, Meski Wall Street Rebound Meyakinkan

IVOOX.id, Tokyo - Bursa saham di Asia-Pasifik beragam dalam perdagangan Rabu, menyusul pemantulan semalam di Wall Street dengan saham rebound dari kerugian besar Senin.
Di Jepang, Nikkei 225 kehilangan keuntungan sebelumnya menjadi turun 0,18% sementara indeks Topix naik 0,4%. Kospi Korea Selatan tergelincir 0,46%.
Indeks Hang Seng Hong Kong duduk sedikit lebih tinggi. Di Asia Tenggara, indeks Straits Times naik 0,5%.
Saham di Australia merosot, dengan S&P/ASX 200 jatuh 0,29%.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,07% lebih rendah.
Pasar Cina Daratan tetap tutup pada hari Rabu untuk liburan.
RBNZ menaikkan suku bunga
Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) pada hari Rabu menaikkan suku bunga resmi menjadi 0,5%, bergabung dengan Korea Selatan dan Norwegia sebagai salah satu negara paling awal yang menaikkan suku bunga di era pandemi.
"Komite mencatat bahwa penghapusan lebih lanjut dari stimulus kebijakan moneter diharapkan dari waktu ke waktu, dengan pergerakan di masa depan bergantung pada prospek jangka menengah untuk inflasi dan lapangan kerja," kata RBNZ dalam sebuah rilis.
Setelah pengumuman kenaikan suku bunga, dolar Selandia Baru sempat melonjak di atas $0,697, sebelum mundur dari level tersebut dan terakhir diperdagangkan di $0,6947.
Semalam di Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average melonjak 311,75 poin menjadi 34.314,67 sementara S&P 500 melonjak 1,05% menjadi 4.345,72. Nasdaq Composite naik 1,25% menjadi 14.433,83.
Terlepas dari kenaikan hari Selasa, ketiga rata-rata utama di Wall Street masih turun untuk minggu ini.
Mata uang dan minyak
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya berada di 94,027 setelah pemantulan awal pekan ini dari di bawah 93,9.
Yen Jepang diperdagangkan pada 111,61 per dolar, lebih lemah dari level di bawah 111,2 yang terlihat terhadap greenback kemarin. Dolar Australia berpindah tangan pada $0,7275, masih di atas level di bawah $0,728 yang terlihat kemarin.(CNBC)

0 comments