Catat! Ini Nutrisi yang Bagus untuk Lansia

IVOOX.id, Jakarta - Selama pandemi kaum lanjut usia (lansia juga sangat perlu memperhatiakn nutrisi yang diasupnya, terutama susu.
Meramaikan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2021, sebuah produk susu lansia menegaskan dukungannya dalam memberikan edukasi dan nutrisi terbaik untuk membantu memenuhi nutrisi harian lansia atau mereka yang sudah mencapai usia 60 tahun ke atas di Indonesia agar tetap aktif dan lebih sehat di usia senjanya.
Serangkaian kegiatan yang akan digelar secara online telah disiapkan, mulai dari webinar ilmiah untuk tenaga medis, talkshow kesehatan untuk publik yang diadakan secara gratis. Harapannya dengan pelaksanaan kegiatan ini, masyarakat terutama warga lansia dapat memahami bagaimana menjadi tua dengan tetap aktif, lebih sehat, dan lebih kuat.
Sensus Penduduk tahun 2020 mencatat jumlah lansia di Indonesia mencapai 26,82 juta jiwa atau sekitar 9,92?ri keseluruhan penduduk di Indonesia. Sementara PBB juga merilis data bahwa Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk lansia terbanyak ke-8 di dunia.
Dengan demografi penduduk lansia yang begitu besar, wajar jika kondisi kesehatan, potensi ekonomi, keadaan sosial, dan akses penduduk lansia terhadap berbagai perlindungan serta pemberdayaan bagi peningkatan kualitas hidupnya menjadi penting untuk diperhatikan. Bertambah tua adalah pasti, serta bagian normal dari kehidupan dan penuaan memang akan mempengaruhi setiap orang secara fisik dan mental. Apalagi di masa sekarang ini, masyarakat juga menghadapi ancaman penuaan dini akibat paparan radikal bebas. Seiring waktu, kerusakan DNA dan dampak negatif lainnya, akan mempercepat penuaan sebelum waktunya.
Dengan bertambahnya usia, menjadi penting untuk terus mempraktikkan kebiasaan hidup sehat agar kualitas hidup lansia menjadi jauh lebih baik. Kualitas hidup lansia yang lebih baik akan mengurangi kemungkinan munculnya berbagai hambatan kognitif dan penurunan fisik yang terlalu ekstrem, tidak mudah terkena penyakit berat, dan bahkan membantu mengurangi stres.
Proses penuaan tidak bisa dilawan, tetapi perlu diingat bahwa banyak upaya yang bisa dilakukan untuk menjalani usia senja dengan sehat, tetap aktif, dan kuat, salah satunya dengan mengonsumsi nutrisi harian yang tepat dan olahraga. Prof. DR. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer, M-Epid, FINASIM, Dokter Penyakit Dalam Sub Spesialis Geriatri FKUI RSCM dan Ketua PB Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi), menjelaskan bahwa seiring bertambahnya usia memang tak terelakkan terjadi perubahan-perubahan fisik pada lansia.
“Lansia biasanya mengalami setidaknya 5-10 jenis masalah kesehatan. Mulai dari pneumonia, hipertensi, diabetes, stroke, katarak, hingga sarkopenia/penurunan massa otot. Terlebih lagi paparan radikal bebas juga bisa mempercepat/memperburuk proses penuaan. Selain itu juga ada gangguan psikologis seperti demensia, depresi dan penurunan kapasitas fungsional sampai membutuhkan caregivers. Untuk itu, disarankan agar lansia melakukan pemeriksaan rutin minimal setahun sekali dan melakukan upaya pencegahan agar penyakitnya tidak semakin parah, serta yang paling penting bagi lansia adalah tetap aktif agar kualitas hidup lebih baik,” ungkap Prof. Siti Setiati, dalam siaran persnya, Sabtu, (22/5/2021).
Selama ini, kebanyakan orang masih berpendapat bahwa bertambahnya usia berarti kesehatan akan menurun, atau bahkan tidak berdaya. Padahal, WHO telah mencetuskan konsep “active aging”, sebagai proses optimalisasi kesempatan kesehatan, partisipasi, dan keamanan guna meningkatkan kualitas hidup seiring bertambahnya usia.
Artinya kita dapat dan perlu menciptakan lingkungan yang memungkinkan seseorang terus aktif dan sehat, serta berfungsi dengan optimal secara fisik, sosial, maupun psikologis dalam kehidupannya sehari-hari, sampai berapapun usia mereka.
Proses penuaan terjadi seperti sebuah kurva, pada awal kehidupan tubuh mengalami pertumbuhan pesat hingga mencapai puncaknya, lalu setelahnya terjadi penurunan kondisi fisik, dimulai dari bagian luar seperti kulit dan wajah, lalu diikuti juga perubahan bagian dalam tubuh, seperti penurunan kerja organ tubuh yang bisa mempengaruhi kualitas kesehatan.
Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SpGK (K), Dokter Spesialis Gizi Klinik dan juga Dosen Ilmu Gizi di Universitas Indonesia juga menekankan pentingnya nutrisi untuk memelihara kesehatan lansia.
“Orang tua, khususnya yang berusia lebih dari 60 tahun cenderung lebih rentan terhadap kekurangan nutrisi dan berbagai masalah gizi lainnya, bahkan bisa sampai mengalami malnutrisi. Nutrisi yang tepat sangat dibutuhkan untuk membantu pemeliharaan kesehatan dan mengurangi timbulnya penyakit kronis. Nutrisi harian yang mengandung protein, serat, omega 3 dan 6, vitamin, mineral serta antioksidan sangatlah penting untuk menjaga kesehatan lansia terutama untuk menjaga agar lansia tetap aktif,” papar dokter Fiastuti.
Jadi sangat penting bagi lansia dan keluarganya untuk memastikan lansia mendapatkan nutrisi harian yang dibutuhkannya. Nutrisi tersebut bisa dipenuhi dengan mengonsumsi lebih banyak buah, sayuran, daging tanpa lemak, serta ikan, para lansia juga disarankan mengonsumsi nutrisi tambahan seperti susu karena mudah dicerna, terutama susu yang kaya dengan kandungan tinggi protein, Vitamin D, Vitamin B-12, kalsium dan serat.
Proses penuaan tidak harus identik dengan penyakit bila kita memahami cara menjaga kesehatan lansia dengan baik dan tepat. Tentunya tidak ada yang mau merasa dibatasi oleh kesehatan, termasuk para lansia. Masih begitu banyak aspek yang bisa dipelajari tentang cara menjaga lansia agar tetap sehat dan aktif melalui asupan Nutrisi Harian hingga Olahraga yang teratur dan tepat.

0 comments