Fenomena Gerhana Bulan Total, Menag Imbau Umat Muslim Sholat Gerhana | IVoox Indonesia

June 19, 2025

Fenomena Gerhana Bulan Total, Menag Imbau Umat Muslim Sholat Gerhana

Menag: Enam Rumusan Etika Kerukunan Penting Ditaati Umat Beragama

IVOOX.id, Jakarta – Terkait datangnya fenomena alam Gerhana Bulan Total (GBT) pada Rabu (31/01/2018), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau semua umat muslim Indonesia menunaikan sholat Gerhana.

Menag pun menyatakan Kementrian Agama RI telah menyebarluaskan imbauan terkait untuk melaksanakan sholat gerhana bagi umat Islam di seluruh Indonesia.

“Kami di kemenag telah menyebarluaskan imbauan sebaiknya umat Islam sholat sunnah gerhana bulan," ujar Kemenag.

Karena sholat gerhana bulan ini tidak biasa dilakukan, untuk itu Kemenag telah menyebarkan tata cara sholat gerhana untuk masyarakat.

"Karena tidak semua umat mengerti sholat gerhana, kami sudah sebarluaskan tatacara sholat gerhana bulan melalui Kanwil Kemenag Provinsi, hingga Kankemenag kabupaten kota," ujar Menag Lukman,

Sebelumnya, Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin menjelaskan bahwa hampir seluruh kawasan Indonesia dapat mengamati peristiwa gerhana bulan total tersebut.

Awal gerhana diperkirakan mulai pukul 20:48 WIT, 19.48 WITA atau 18.48 WIB. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 20.29 WIB, dan akhir gerhara bulan total pada pukul 22:11 WIB.

Adapun tata cara sholat gerhana adalah sebagai berikut:

  • Berniat di dalam hati

 

  • Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa

 

  • Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih). Hal tersebut sesuai dalam hadits yang diriwayatkan Siti Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika salat gerhana.”(HR. ukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)

 

  • Ruku’ sambil memanjangkannya

 

  • Bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”

 

  • Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama

 

  • Ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya

 

  • Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal)

 

  • Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali

 

  • Bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya

 

  • Salam. Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jemaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar, bersedekah.

0 comments

    Leave a Reply