Laman Kelompok LGBT Ini Klaim Demo Anti Omnibus Law Dipimpin Aktivis Mereka | IVoox Indonesia

June 19, 2025

Laman Kelompok LGBT Ini Klaim Demo Anti Omnibus Law Dipimpin Aktivis Mereka

klaim

IVOOX.id, Jakarta - Laman kelompok LGBT Australia, starobserver.com.au, mengklaim demonstrasi anti UU Omnibus Law Cipta Kerja yang terus berlangsung hingga kini "dipimpin" oleh para aktivis LGBT, juga demonstrasi anti-pemerintah yang di Thailand.

Dengan judul besar "LGBTQI Activists Lead Anti-Government Protests In Thailand & Indonesia", laman yang semua beritanya mempromosikan gerakan LGBT ini mengklaim bahwa gerakan anti-pemerintah di Thailand dan Indonesia telah membuat para aktivis LGBT menjadi pusat perhatian dalam perjuangan untuk reformasi demokrasi dan hak asasi manusia di kedua negara.

Menurut laman tersebut, pekan lalu kelompok 71 organisasi dan 152 aktivis LGBT dari seluruh dunia menandatangani pernyataan bersama dan menyatakan solidaritas dengan “saudara LGBT” merka di Thailand dan Indonesia.

“Kami telah memantau dengan cermat demonstrasi pro-demokrasi yang sedang berlangsung di Thailand. Pelangi (yang dikliam sebagai warna kebesaran kelompok ini) yang menghangatkan hati dan salam tiga jari (salam yang populer di demonstrasi di Thailand) kami kepada para aktivis LGBT yang menginspirasi, terutama anak-anak dan kaum muda, yang menantang aturan Perdana Menteri dan diktator, Prayuth Chan-ocha, menuntut pengunduran diri PM, menghapuskan konstitusi pro-militer, dan mengakhiri kekerasan negara terhadap warga negara. Meski menghadapi risiko melakukan pelanggaran hukum 'lese majeste', yang melarang kritik, pencemaran nama baik, atau bahkan mempertanyakan keluarga kerajaan, kami kagum dengan keberanian mereka untuk dengan berani menyerukan reformasi di monarki, menegakkan kedaulatan rakyat, ”kata pernyataan yang dikeluarkan oleh Kaukus SOGIE ASEAN.

Kaukus juga mencatat adanya protes di Indonesia terhadap Omnibus Law On Job Creation.

“Salam pelangi kami yang berani kepada para aktivis LGBT Indonesia yang berani bergabung dengan perjuangan rakyat dan turun ke jalan, menghadapi risiko kesehatan selama krisis COVID-19, untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Indonesia,” kata pernyataan bersama itu.

Dari sejumlah laman luar negeri memang diberitakan adanya dia sosok LGBT yang diklaim sebagai pemimpin demonstrasi di Thailand, aksi yang menentang pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri, Prayuth Chan-ocha yang telah merebut kekuasaan melalui kudeta pada tahun 2014. Para pengunjuk rasa telah menuntut pengunduran diri Prayuth, konstitusi baru, pembebasan semua aktivis dan juga menyerukan reformasi dalam monarki, terutama hukum 'les majeste'.

Kedua sosok pasangan sejenis itu adalah Tattep “Ford” Ruangprapaikitseree dan Panumas “James” Singprom. Tattep dan pacarnya, Panumas, menjadi sorotan ketika mereka berciuman di depan kamera di depan umum selama kampanye kesetaraan pernikahan pada Desember 2019. Mereka telah memimpin gerakan Pemuda Bebas dan diklaim telah menjadi tokoh terkemuka di demonstrasi.

Nah, untuk di Indonesia?

Protes di Indonesia? Pernyataan Kaukus ASEAN SOGIE memgklaim dan memuji “Aktivis LGBT Indonesia yang berani bergabung dengan perjuangan rakyat dan turun ke jalan, menghadapi risiko kesehatan selama krisis COVID-19, untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Indonesia.”

Mereka juga mengklaim homoseksualitas legal di sebagian besar wilayah Indonesia, kecuali beberapa provinsi. Benar nggak sih?

0 comments

    Leave a Reply