Indonesia Waspadai Dampak Perang Dagang AS-China | IVoox Indonesia

April 25, 2025

Indonesia Waspadai Dampak Perang Dagang AS-China

Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt

IVOOX.id – Perang dagang antara Amerika Serikat dan China masih menjadi perhatian termasuk pemerintah Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Indonesia akan senantiasa waspada dalam menghadapi dinamika global tersebut. 

"Berdasarkan perkembangan tersebut, Indonesia akan senantiasa waspada dalam menghadapi dinamika global ini. Pemerintah aktif melakukan mitigasi awal melalui negosiasi dengan AS," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) II Tahun 2025 yang digelar secara virtual, Kamis, 24 April 2025.

Sri Mulyani mengatakan, pemburukan dampak perang tarif semakin dirasakan dengan langkah Tiongkok melakukan retaliasi, meskipun lebih banyak negara merespons melalui jalur diplomatik/negosiasi.

Langkah retaliasi ini kata dia semakin merenggangkan hubungan dagang kedua negara. Akibatnya, kedua negara tersebut sudah meningkatkan tarif hingga di atas 100%. Kebijakan ini menambah risiko kenaikan inflasi dan penurunan pertumbuhan ekonomi AS.

"Perkembangan selanjutnya, AS menunda tarif resiprokal selama 90 hari bagi negara-negara non-retaliasi, namun tetap menerapkan tarif dasar universal sebesar 10%. Di sisi lain, pada triwulan I-2025, ekonomi Tiongkok masih tumbuh dengan baik, bahkan lebih baik dari prakiraan. Ke depan, ekonomi negara tersebut diprakirakan akan terdampak ketegangan perdagangan yang terjadi," katanya.

Berdasarkan perkembangan tersebut, Indonesia akan mewaspadainya dengan aktif melakukan mitigasi awal melalui negosiasi dengan AS, terutama melanjutkan deregulasi hambatan non-tarif melalui kolaborasi dengan seluruh K/L.

Selain itu kata Sri Mulyani, dengan permintaan domestik yang relatif terjaga didukung oleh kebijakan fiskal dan moneter yang selaras, Indonesia diprakirakan dapat mengendalikan dampak negatif ketidakpastian global, menjaga stabilitas sistem keuangan, dan memelihara momentum pertumbuhan ekonomi.

"Ke depan, ekonomi Indonesia berpeluang untuk terus tumbuh secara berkesinambungan," ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply