Inflasi Januari 0,34%, Inflasi Tahunan 5,28% | IVoox Indonesia

May 8, 2025

Inflasi Januari 0,34%, Inflasi Tahunan 5,28%

pasar sayur

IVOOX.id, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Januari 2023 sebesar 0,34 persen month to month (mtm), yang dipicu oleh kenaikan harga sejumlah bahan makanan.

"Tiga komoditas bahan makanan yang memberikan andil inflasi adalah beras, cabai merah, ikan segar, dan cabai rawit, selain juga rokok filter," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam jumpa pers di Gedung 5 Kantor BPS, Jakarta, Rabu, dikutip Antara.

Dengan catatan inflasi Januari itu, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) menurun secara tahunan menjadi 5,28 persen year on year (yoy) pada Januari 2023, dari 5,51 persen yoy pada Desember 2022.

Margo Yuwono menjelaskan terjadi peningkatan IHK dari sebesar 108,26 pada Januari 2022 menjadi 113,98 pada Januari 2023.

“Inflasi terbesar terjadi pada sektor transportasi sebesar 13,91 persen yoy dan memberi andil sebesar 1,67 persen,” kata Margo.

Dia menjelaskan inflasi terbesar disumbangkan oleh komoditas bensin yang memberi andil sebesar 1,07 persen dan bahan bakar rumah tangga memberi andil 0,24 persen.

Selain itu, komoditas beras memberi andil sebesar 0,24 persen, tarif angkutan udara memberi andil 0,19 persen, rokok kretek filter memberi andil 0,17 persen, kontrak rumah memberi andil 0,12 persen, dan cabai merah memberi andil 0,11 persen.

“Inflasi tahunan Januari relatif masih tinggi karena merupakan akumulasi perubahan harga selama setahun terakhir, termasuk pascapenyesuaian harga BBM,” kata Margo.

Dari 90 kota IHK di Indonesia, dia memaparkan terdapat 26 kota mengalami inflasi yang lebih rendah dibandingkan inflasi nasional, dan 60 kota mengalami inflasi yang lebih besar dibandingkan inflasi nasional.

Dia menjelaskan inflasi tertinggi berada di Kabupaten Kotabaru sebesar 7,78 persen yoy, yang disumbangkan oleh komoditas angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, bensin, rokok kretek filter dan bawang merah.

Dia mengungkapkan inflasi inti sebesar 3,27 persen yoy, atau lebih rendah dibandingkan Desember 2022 yang sebesar 3,36 persen, dan memberikan andil sebesar 2,14 pada inflasi Januari 2023.

Komponen harga yang diatur oleh pemerintah mengalami inflasi sebesar 12,28 persen yoy, atau lebih rendah dibandingkan Desember 2022 yang sebesar 13,34 persen, dan memberikan andil terbesar pada inflasi Januari 2023, yaitu sebesar 2,17 persen.

Selanjutnya, komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 5,71 persen, atau lebih tinggi dibandingkan Desember 2022 yang sebesar 5,61 persen, dan memberikan andil sebesar 0,97 persen pada inflasi Januari.


0 comments

    Leave a Reply