JPPI Sebut Perempuan Jadi Korban Utama Kekerasan Seksual di Sekolah pada 2024 | IVoox Indonesia

April 30, 2025

JPPI Sebut Perempuan Jadi Korban Utama Kekerasan Seksual di Sekolah pada 2024

Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji
Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji dalam diskusi publik yang bertema Mengakhiri Pandemi Kekerasan di Lembaga Pendidikan pada Jumat (27/12/2024). IVOOX.ID/Fahrurrazi Assyar

IVOOX.id – Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mengungkapkan bahwa perempuan mendominasi angka korban kekerasan seksual di lingkungan pendidikan pada tahun 2024. Berdasarkan data yang dikumpulkan, sebanyak 97 persen korban kekerasan seksual di sekolah adalah perempuan.  

“Kekerasan seksual data kami menunjukkan 97 persen korbannya adalah perempuan,” ujar Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, Jumat (27/12/2024). 

Dalam laporannya, Ubaid menjelaskan bahwa pelaku kekerasan seksual di sekolah berasal dari empat kelompok utama, yaitu guru, tenaga pendidik non-guru, peserta didik, dan masyarakat sekitar. Ironisnya, data menunjukkan bahwa guru menempati posisi tertinggi sebagai pelaku dengan persentase 43,9 persen. 

“Ternyata paling tinggi pelakunya adalah guru, 43,9 persen,” ujar Ubaid. 

Ubaid menyoroti bahwa salah satu kendala utama dalam menangani kasus kekerasan seksual di sekolah adalah rendahnya kesadaran masyarakat tentang mekanisme pelaporan. Banyak orang tua dan korban tidak tahu ke mana harus melapor atau siapa yang harus dihubungi di satuan pendidikan mereka. 

“Banyak orang tua belum tahu sekolahnya punya SATGAS atau tidak. Mereka juga bingung soal keamanan jika melapor, seperti apakah mereka akan dilindungi atau apakah anak mereka akan aman setelah melapor,” katanya. 

Untuk mengatasi masalah ini, JPPI menekankan pentingnya kampanye yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan memberi keyakinan kepada korban serta saksi bahwa mereka akan mendapatkan perlindungan. Edukasi kepada masyarakat, terutama orang tua, tentang keberadaan SATGAS (Satuan Tugas) Pencegahan Kekerasan Seksual di sekolah juga dinilai penting agar proses pelaporan menjadi lebih mudah dan terjamin keamanannya. 

JPPI berharap, dengan peningkatan kesadaran masyarakat dan perbaikan sistem pelaporan, kasus kekerasan seksual di sekolah dapat ditekan dan lingkungan pendidikan menjadi tempat yang lebih aman bagi semua pihak, khususnya perempuan.

0 comments

    Leave a Reply