Meski Kualitas Pertamax Aman, Anggota DPR Soroti Ketergantungan Impor BBM

IVOOX.id – Anggota Komisi XII DPR RI, Ramson Siagian, memastikan bahwa kualitas bahan bakar minyak (BBM), terutama Pertamax dengan RON 92, tetap aman dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah. Menurutnya, Pertamax diproduksi dengan tambahan aditif buatan Amerika Serikat serta pewarna khusus guna menjaga kualitas pembakaran dan meningkatkan performa mesin kendaraan.
"Setiap perusahaan distribusi BBM memiliki standar yang sama dalam memproduksi RON 92 dengan tambahan aditif untuk memastikan pembakaran lebih bersih dan menjaga kualitas mesin kendaraan," ujar Ramson dalam keterangan resmi yang diterima ivoox.id Sabtu (1/3/2025).
Selain menyoroti kualitas BBM, Ramson juga mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi sektor energi nasional, yakni tingginya ketergantungan Indonesia pada impor BBM. Saat ini, produksi minyak nasional hanya mencapai sekitar 600.000 barel per hari, sedangkan kebutuhan konsumsi dalam negeri mencapai 1,6 juta barel per hari. Akibatnya, Indonesia harus mengimpor sekitar 1 juta barel per hari guna memenuhi kebutuhan domestik.
"Ketergantungan pada impor ini sangat besar, sehingga kita harus mengurangi konsumsi BBM sekaligus meningkatkan lifting minyak nasional," ujarnya.
Terkait dengan isu dugaan kerugian negara sebesar Rp900 triliun yang dikaitkan dengan perdagangan minyak internasional, Ramson menegaskan bahwa hal tersebut merupakan ranah hukum yang perlu diselidiki oleh aparat penegak hukum. "Kami tidak masuk ke ranah hukum tersebut. Fokus kami adalah memastikan distribusi BBM berjalan lancar dan sesuai standar spesifikasi pemerintah," katanya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Komisi XII DPR RI akan terus mengawasi kinerja SKK Migas serta perusahaan distribusi BBM untuk memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat tetap terjamin. "Kami mendukung langkah-langkah operasional yang dapat memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mengurangi ketergantungan pada perdagangan internasional," katanya.

0 comments