Anies Baswedan mengungkapkan keprihatinannya terhadap sebagian kecil orang yang menguasai sebagian besar perekonomian negara.

Ia mengingatkan pada cita-cita pendiri republik yang, meskipun berasal dari kalangan terdidik dan berprivilese, mendirikan negara ini untuk semua.

Anies berkomitmen untuk membawa gagasan pendiri republik kembali mewarnai Indonesia agar kembali pada format awal.

“Di bidang perekonomian segelintir orang, menguasai sebagian besar perekonomian kita. Ketika Republik ini didirikan, para pendirinya 60 orang anggota BPUPKI, mereka adalah org terdidik, dr kaum privilege, tapi mrk mendirikan republik untuk semua. Bukan untuk kepentingan dirinya, golongannya atau keluarganya,” ucapnya Minggu (4/2/2024).

Anies Baswedan menyoroti masalah ketidaksetaraan ekonomi, ketidakpastian pekerjaan, dan ketidakmampuan sebagian besar penduduk untuk memiliki jaminan sosial.

Ia juga mengungkapkan keprihatinan terhadap kondisi pendidikan di daerah terpencil dan ketidakadilan dalam kesempatan membangun masa depan.

Anies menjelaskan misinya yang mencakup beberapa poin utama. Pertama, memastikan hidup sehat dan akses pertolongan cepat bagi yang sakit.

Kedua, tumbuh cerdas dengan biaya terjangkau.

Ketiga, memastikan keluarga sejahtera dengan upah yang layak.

Keempat, memberikan bantuan sosial sesuai kebutuhan, bukan untuk kepentingan yang memberi, tetapi untuk kepentingan yang diberi.

Kelima, membangun warga negara yang bangga dengan negaranya, menjaga budaya, dan etika yang tinggi.

"Misi kami tegas, mewujudkan bangsa yang sehat, cerdas, sejahtera, berbudaya, dan bersatu," tegas Anies Baswedan. Pernyataannya mencerminkan komitmen untuk mengatasi isu-isu kritis yang dihadapi rakyat Indonesia dan membangun negara yang inklusif dan berkeadilan.

Muhaimin Iskandar Kampanye di Jember

Budiyanto

Related Articles

0 comments

Leave a Reply