OJK Catatkan Modal Asing Keluar dari Pasar Saham Indonesia Rp 50,72 Triliun hingga April | IVoox Indonesia

May 18, 2025

OJK Catatkan Modal Asing Keluar dari Pasar Saham Indonesia Rp 50,72 Triliun hingga April

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RKDB) April 2025 di Jakarta, Jumat. (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

IVOOX.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025 mencapai sebesar Rp 50,72 triliun secara year-to-date (ytd).

“Non-residen mencatatkan net sell sebesar Rp 20,79 triliun month-to-date, di mana secara year-to-date masih terdapat net sell sebesar Rp 50,72 triliun,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RKDB) April 2025 di Jakarta, Jumat (9/5/2025), dikutip dari Antara.

Adapun nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 11.705 triliun atau naik 5,20 persen month-to-date (mtd), namun secara year-to-date masih turun sebesar 5,11 persen.

Di tengah pasar keuangan global yang sempat tertekan pasca pengumuman tarif dagang Amerika Serikat (AS), pasar saham domestik secara month-to-date ditutup menguat sebesar 3,93 persen pada 30 April 2025 ke level 6.766,8, namun secara year-to-date melemah sebesar 4,42 persen.

Inarno menyampaikan koordinasi seluruh pemangku kepentingan dilakukan untuk meredam volatilitas di pasar saham.

Koordinasi termasuk oleh OJK dan pemerintah, serta seluruh lembaga atau instansi terkait seperti forum Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Self-Regulatory Organization​​​​​​​ (SRO) dan pelaku pasar.

Adapun di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI melemah 1,61 persen month-to-date atau naik secara year-to-date sebesar 3,39 persen ke level 405,99.

Investor non-residen mencatatkan net sell sebesar Rp0,01 triliun secara month-to-date atau secara year-to-date masih terdapat net sell sebesar Rp 1,42 triliun.

Di industri pengelolaan investasi, per 30 April 2025 nilai asset under management (AUM) tercatat sebesar Rp821 triliun atau naik sebesar 1,01 persen month-to-date atau secara year-to-date masih terdapat penurunan sebesar 1,96 persen.

Reksa dana tercatat net subscription sebesar Rp 6,24 triliun secara month-to-date dan secara year-to-date masih terdapat net redemption sebesar Rp 4,88 triliun.

Sementara itu, penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif. Tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp 56,06 triliun dengan Rp 3,31 triliun di antaranya merupakan fundraising dari 6 emiten baru.

Adapun untuk penggalangan dana pada securities crowdfunding (SCF), sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga 30 April 2025, telah terdapat 18 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 805 penerbit efek dari 510 penerbit dan 179.363 pemodal dengan total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di KSEI mencapai Rp1,53 triliun.

Pada pasar derivatif keuangan, sejak 10 Januari hingga 30 April 2025, tercatat 56 pelaku dan 6 penyelenggara yang telah mendapatkan izin prinsip OJK.

Total volume transaksi derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa efek yaitu sebesar 1,13 juta lot dan akumulasi nilai sebesar Rp 1.050,58 triliun sejak 2 Januari 2025 hingga 30 April 2025.

Sedangkan mengenai perkembangan di bursa karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 30 April 2025, tercatat 112 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 1.598.750 ton CO2 ekuivalen dan akumulasi nilai sebesar Rp 77,92 miliar.

0 comments

    Leave a Reply