Pemerintah Patok Inflasi 2,5% dalam RAPBN 2025 | IVoox Indonesia

July 29, 2025

Pemerintah Patok Inflasi 2,5% dalam RAPBN 2025

Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN pada Jumat (16/8/2024). IVOOX.ID/Rinda Suherlina

IVOOX.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah memproyeksikan inflasi pada RAPBN 2025 di angka 2,5%. Menurutnya hingga saat ini pertumbuhan ekonomi global diperkirakan masih stagnan. Sehingga beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai di antaranya tingkat bunga yang masih tinggi, eskalasi konflik geopolitik, peningkatan tensi perang dagang, serta risiko-risiko yang berdampak struktural, seperti perubahan iklim, digitalisasi serta masalah demografi.

Meski berada di tengah berbagai gejolak global tersebut, ekonomi Indonesia menurut Sri Mulyani tetap terjaga dengan baik. Dalam RAPBN pertumbuhan ekonomi diproyeksikan mencapai 5,2% dan defisit anggaran sekitar 2,53% dari GDP. Kemudian penerimaan negara diperkirakan mencapai Rp 2.996,9 triliun, dengan belanja negara sebesar Rp3.613,1 triliun.

“APBN terus menjaga dan mendukung transisi politik ini secara smooth dan efektif. Kita terus fokus sesuai dengan arahan dari Presiden saat ini dan Presiden terpilih adalah tema keberlanjutan, penguatan, dan akselerasi. APBN adalah instrumen yang merespons berbagai tantangan yang sering muncul, baik dalam bentuk shock absorber maupun counter cyclical. Dan APBN dijaga kredibel, akuntabel, sehat, serta berkelanjutan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN 2025 Jumat (16/8/2024).

Sri Mulyani mengatakan postur dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, dirancang sebagai APBN transisi untuk mempersiapkan pemerintahan Presiden terpilih mulai Oktober 2024. Dia menyebut RAPBN 2025 perlu dikelola dengan cermat agar dapat menjadi shock absorber terhadap guncangan ekonomi global yang masih sangat dinamis dengan risiko dan ketidakpastian yang perlu terus diantisipasi, sekaligus memastikan akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan mengejar cita-cita Indonesia emas 2045.

Untuk itu, kebijakan fiskal 2025 perlu dijaga agar tetap sehat dan dapat terus menjadi instrumen yang mendukung keberlanjutan, penguatan dan akselerasi melalui berbagai program prioritas yang dapat diakomodasi dan diimplementasikan secara efektif.

“Tahun 2045 dengan aspirasi untuk mencapai high income country, jumlah penduduk kita dengan demografi growth yang sekarang ini diperkirakan mencapai 324 juta, 65% usia produktif dan 70% adalah kelas menengah. Itu akan menjadi desis ekonomi kelima terbesar di dunia dan menimbulkan motor penggerak ekonomi dunia. Tapi untuk mencapai itu, kita harus menciptakan terus nilai tambah dari setiap sektor, komposisi dari manufaktur, pertanian, dan jasa harus terus ditingkatkan,” ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply