Pemerintah Resmikan Smelter Emas Terbesar di Dunia Senilai Rp 10 Triliun | IVoox Indonesia

April 27, 2025

Pemerintah Resmikan Smelter Emas Terbesar di Dunia Senilai Rp 10 Triliun

Presiden Prabowo Subianto (tengah)
Presiden Prabowo Subianto (tengah) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan smelter emas di Gresik, Jawa Timur, Senin (17/3/2025). ANTARA/Rizal Hanafi

IVOOX.id – Pemerintah meresmikan pabrik pemurnian (smelter) logam mulia atau Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur pada Senin (17/3/2025). Hal ini tercermin melalui biaya investasi senilai USD630 juta atau setara Rp10 triliun. Proyek smelter PTFI ini memiliki biaya investasi senilai USD630 juta atau setara Rp10 triliun.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, proyek smelter PTFI merupakan fasilitas pemurnian lumpur anoda yang menggunakan proses hydrometallurgy terbesar di dunia dan menjadi fasilitas pemurnian emas modern pertama di dunia yang terintegrasi dari hulu (pertambangan dan pengolahan) ke hilir (pemurnian).

"Peresmian ini sebagai bukti konsistensi Bapak Presiden dalam mewujudkan apa yang menjadi salah satu program utama, yaitu hilirisasi," kata Bahlil dalam siaran pers dikutip Selasa (18/3/2025).

Keberadaan smelter logam mulia ini, kata Bahlil, diharapkan dapat menjadi pendorong utama hilirisasi industri pertambangan di Indonesia, meningkatkan nilai tambah produk pertambangan dalam negeri, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen emas utama di dunia.

"Saya pikir ini adalah kesempatan bagi teman-teman pengusaha atau seluruh masyarakat untuk melakukan investasi di bidang emas karena kita tahu salah satu investasi yang stabil di era ekonomi global yang tidak menentu, yaitu emas," ujarnya.

Bahlil merinci produksi emas dari 3 juta ton konsentrat yang dibawa dari Freeport diperkirakan mencapai 50-60 ton. Sementara itu, konsentrat dari Amman yang jumlahnya sekitar 900 ribu ton diperkirakan menghasilkan 18-20 ton emas.

Total produksi emas dari kedua pabrik, yaitu di Gresik dan Amman, diharapkan dapat mencapai 60-70 ton per tahun di Indonesia. "Kita sudah melakukan kontrak dengan Antam sejumlah 30 ton. Sisanya akan kita prioritaskan untuk pasar dalam negeri," katanya.

PMR PT Freeport Indonesia diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, serta Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin.

Fasilitas ini ini memiliki kapasitas produksi emas sebesar 50 hingga 60 ton per tahun.

Sebagai bagian dari rantai hilirisasi, ANTAM, sebagai pemegang sertifikasi London Bullion Market Association (LBMA) dengan kadar kemurnian 99,99 persen, akan membangun fasilitas pengolahan dan sertifikasi emas di kawasan JIPPE, Gresik.

Pabrik ini akan mengolah emas produksi Freeport Indonesia serta menjadi langkah awal dalam membangun Bullion Bank di Indonesia.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus bertransformasi dari negara pengekspor bahan mentah menjadi negara industri yang mampu menghasilkan produk bernilai tambah tinggi.

"Ini adalah visi kita ke depan. Indonesia tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi juga menghasilkan produk jadi yang memberikan manfaat lebih besar bagi perekonomian nasional," ujar Prabowo, dikutip dari Antara, Selasa (18/3/2025).

Presiden juga menekankan pentingnya optimalisasi pengelolaan sumber daya alam serta pengawasan lebih ketat agar tidak terjadi penyimpangan, seperti penyelundupan emas ke luar negeri yang dapat merugikan negara.

BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID menyatakan, ekosistem pengolahan emas dari hulu hingga hilir telah terintegrasi dengan diresmikannya Precious Metal Refinary (PMR) atau smelter emas PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin.

Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin mengatakan, perusahaan terus berkomitmen untuk mendukung kedaulatan mineral Indonesia yang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

Menurut dia, PT Aneka Tambang (Persero) atau ANTAM saat ini telah bekerja sama dengan Freeport Indonesia untuk mengoptimalkan pemanfaatan emas domestik dan mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor.

"Peresmian fasilitas PMR ini menjadi bukti MIND ID sebagai penggerak hilirisasi yang menciptakan nilai tambah bagi Indonesia," kata Maroef dikutip dari Antara.

Maroef menyampaikan, dengan optimalisasi dan ekspansi fasilitas pengolahan, ANTAM diharapkan mampu menyerap seluruh produksi emas Freeport guna memenuhi kebutuhan emas domestik yang mencapai 70 ton per tahun.

Menurut dia, hilirisasi dan industrialisasi berbasis bahan baku mineral Indonesia akan berperan besar dalam menggerakkan ekonomi nasional.

"Dengan program strategis ini, Indonesia tidak hanya mampu menghasilkan produk bernilai tambah lebih tinggi, tetapi juga menyerap tenaga kerja, memperkuat infrastruktur, dan menggerakkan berbagai sektor ekonomi, baik formal maupun informal, di daerah operasional industri tambang," ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply