Pertamina Sisihkan 60% Belanja Modal untuk Genjot Produksi Migas | IVoox Indonesia

July 1, 2025

Pertamina Sisihkan 60% Belanja Modal untuk Genjot Produksi Migas

Cuplikan layar 2024-06-12 203548
Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Wiko Migantoro dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI/Youtube Komisi VI DPR RI Channel

IVOOX.id – Wakil Direktur Pertamina Wiko Migantoro menyampaikan bahwa pihaknya telah mengalokasikan sebesar 60% belanja modal atau capex tahun 2023 untuk kebutuhan sektor hulu minyak dan gas bumi (Migas). Langkah tersebut dilakukan untuk menahan laju penurunan produksi. 

“Kalau kami tidak melakukan apa pun di hulu, maka produksi migasnya akan turun 19%. Karena itu, kami melakukan aktivitas pengembangan di lapangan eksisting,” ujar Wiko dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR yang disiarkan secara daring, Rabu (12/6/2024).

Ia mengatakan, belanja modal di hulu serta pengeboran infill ditujukan untuk menahan penurunan produksi lapangan migas secara alamiah atau natural decline.

Pertamina mengklaim telah menahan natural decline dari 19% menjadi 2%. Sementara sejak tahun 2015 penurunan produksi alamiah sudah cukup tinggi.

“Untuk gas, Alhamdulilah, masih cukup sehingga bisa ekspor,” kata Wiko.

Pertamina mencatat produksi minyak dan gas bumi (Migas) sepanjang 2023 mencapai 1,044 juta barel setara minyak per hari. Dengan demikian produksi migas pada tahun 2023 meningkat sebesar 8% dibanding tahun 2022 yang hanya 967 ribu boepd.

"Di sektor hulu produksi bertumbuh 8% dari 967 ribu boepd menjadi 1,044 juta boepd. Ini gas dan minyak tumbuh 8% di mana kalau kita lihat dalam 10 tahun terakhir growth kita rata-rata 7% selama 10 tahun terakhir," kata Wiko.

Lebih lanjut ia mengatakan, dengan pertumbuhan Migas sebesar 8% tersebut memperkuat kontribusi Pertamina terhadap produksi migas nasional. Saat ini kontribusi Pertamina terhadap produksi minyak nasional mencapai 69% dan gas 34%.

Wiko mengatakan, Pertamina mencatatkan rasio penggantian cadangan migas atau reserves replacement ratio (RRR) 147%. Maka dengan demikian, PT Pertamina (Persero) mampu menggantikan cadangan yang telah diproduksikan.

“(Pertamina) mampu mengganti cadangan yang diproduksikan dengan cadangan baru dengan rasio 147% dan reserve to production ratio kita bisa di atas 7 tahun," kata Wiko.

0 comments

    Leave a Reply