Publik Konservatif Marah Atas Rencana Vaksinasi Tahanan Guantanamo, Pentagon Balik Arah | IVoox Indonesia

June 19, 2025

Publik Konservatif Marah Atas Rencana Vaksinasi Tahanan Guantanamo, Pentagon Balik Arah

pentagon

IVOOX.id, Washington DC - Menyusul laporan baru-baru ini bahwa pemerintahan Biden berencana memvaksinasi tahanan di Teluk Guantanamo sebelum jutaan orang Amerika mendapatkannya, menyebabkan kemarahan kubu konservatif. Pentagon lalu mengumumkan rencana itu telah "dihentikan sementara".

“Tidak ada tahanan Guantanamo yang telah divaksinasi,” Sekretaris Pers Departemen Pertahanan John Kirby mencuit pada hari Sabtu. "Kami menghentikan sementara rencana untuk bergerak maju, saat kami meninjau protokol perlindungan pasukan. Kami tetap berkomitmen pada kewajiban kami untuk menjaga keamanan pasukan kami."

Rencana awal dilaporkan dijalankan karena kurangnya vaksinasi yang membuat jaksa penuntut dapat bergerak maju dengan kasus-kasus terhadap tahanan.

Di antara mereka yang ditahan di Teluk Guantanamo adalah Khalid Sheikh Mohammed, yang dituduh mendalangi serangan teror 9/11. Belum ada laporan apakah ada tahanan yang dinyatakan positif Covid-19, tetapi petugas medis di fasilitas itu mulai menerima vaksinasi awal Januari.

Rencana untuk memvaksinasi narapidana di fasilitas penahanan dekat Kuba itu ditandatangani oleh Terry Adirim, wakil asisten menteri pertahanan utama urusan kesehatan, minggu ini, tetapi dengan cepat mendapat penolakan setelah laporan rencana tersebut menarik perhatian media.

"Memalukan. Pemerintahan Biden memberikan vaksin kepada teroris di Teluk Guantanamo. Apa yang mereka katakan kepada senior dan veteran Amerika yang masih menunggu mereka?” cuit anggota DPR Steve Scalise (Republik-Louisiana) pada hari Sabtu sebelum pengumuman "jeda".

“Terrorists First rupanya adalah rencana vaksinasi besarnya. Pemerintahan baru memiliki rencana dan seperti yang kami peringatkan kepada Anda bahwa ini adalah American Last (warga AS dikemudiankan)," hasut putra Donald Trump, Donald Trump Jr.

Banyak Partai Republik lainnya mengkritik rencana tersebut, dengan alasan responden pertama, veteran, dan banyak lainnya harus divaksinasi sebelum para tertuduh teroris.(rt.com)

0 comments

    Leave a Reply