Satgas Waspada Investasi Stop Operasional Jouska | IVoox Indonesia

April 30, 2025

Satgas Waspada Investasi Stop Operasional Jouska

Tongam Lumban Tobing

IVOOX.id, Jakarta - Satuan Tugas Waspada Investasi memutuskan untuk menghentikan operasional PT Jouska Finansial Indonesia karena telah bertindak sebagai agen perantara perdagangan efek tanpa izin resmi.

“Menghentikan kegiatan PT Jouska Finansial Indonesia yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penasehat Investasi dan/atau Agen Perantara Perdagangan Efek tanpa izin,” kata Ketua Satuan Tugas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing di Jakarta, Jumat (24/7), dikutip Antara.

Keputusan itu diambil Satgas usai melakukan klarifikasi langsung terhadap CEO Jouska Aakar Abyasa Fidzuno, Jumat ini.

Sebelumnya, Aakar Abyasa Fidzuno, mengakui bahwa dirinya paling banyak dicari setelah perusahaan perencana dan konsultasi keuangan yang dipimpinnya menjadi sorotan warganet karena dugaan kerugian investasi yang dialami klien.

Seperti diketahui, topik mengenai Jouska menjadi salah satu perbincangan terpopuler karena sejumlah nasabah mengklaim mengalami kerugian investasi hingga kehilangan uang puluhan juta rupiah.

"Sepertinya saya jadi orang paling dicari belakangan ini. Saya sudah berusaha untuk komunikasi dengan semua pihak atau pihak yang bersangkutan. Menurut saya, setiap masalah ada solusinya, kalau permasalahannya mengarah ke legal, saya yakin kita punya negara dengan hukum yang baik harusnya bisa diselesaikan," kata Aakar dalam konferensi pers Future Financial Festival (FFF) 2020 secara daring di Jakarta, Jumat.

Topik mengenai Jouska menjadi salah satu perbincangan terpopuler di jejaring sosial Twitter sejak Selasa (21/7) malam.

Sorotan mengenai kerugian itu diduga karena pengelolaan dana yang tidak sesuai dengan kesepakatan antara Jouska dan klien sehingga menimbulkan kerugian.

Jouska juga disorot karena diduga berperan sebagai pengelola dana investasi, padahal bisnis Jouska hanya sebagai perencana atau konsultan keuangan.

Namun, Aakar menilai bahwa peristiwa tersebut menunjukkan bahwa kondisi kepentingan keuangan atau financial interest di Indonesia sudah waktunya untuk mengalami peningkatan.

"Apa yang terjadi belakangan ini menunjukkan financial interest di Indonesia ini sudah waktunya untuk dibikin lebih advance," kata dia.

Aakar menjelaskan bahwa rasio tabungan atau saving ratio terutama di kalangan milenial sudah mulai meningkat, namun mereka juga ingin mengenal lebih jauh terkait industri keuangan.

Oleh karena itu, ia mendukung dengan pergelaran Future Financial Festival (FFF) 2020 di mana acara tersebut dapat menjadi wadah bagi masyarakat, khususnya kalangan milenial untuk menambah wawasan soal ekonomi dan keuangan.

0 comments

    Leave a Reply