Sepekan Ke Depan, IHSG Masih Tertahan di Tren Penurunan | IVoox Indonesia

July 27, 2025

PT KGI Sekuritas Indonesia

Sepekan Ke Depan, IHSG Masih Tertahan di Tren Penurunan

IHSG Kembali Terkapar Ke Posisi 5.822

IVOOX.id, Jakarta - Analis Senior PT KGI Sekuritas Indonesia, Yuganur Wijanarko, menilai pengaruh eksternal masih membayangi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pekan ini, sehingga indeks masih tertahan di tren negat.

Hal tersebut diungkapkan Yuganur dari riset yang dirilis Minggu (20/5). Seperti diketahui, pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (18/5), indeks belum mampu keluar dari teritori negatif dengan pelemahan 0,56 persen menjadi 5.783.

Yuganur memaparkan, kenaikan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate ke level 4,5 persen pada Kamis pekan lalu hanya mampu menahan kejatuhan pasar yang bersifat sementara. Namun, masih banyak masalah di dalam dan luar negeri yang akan dihadapi Indonesia, sehingga downtrend IHSG akan bertahan.

"Kami melihat rupiah merosot ke level terendah selama 28 bulan dan investor asing melepas lebih dari 2,2 miliar dolar AS di instrumen saham dan obligasi sejak awal April 2018," ungkap Yuganur.

Ia menilai intervensi BI dengan menjual miliaran dolar dari cadangan devisa untuk menghentikan pelemahan rupiah terlihat tidak ada efeknya. Karena, rupiah terus melemah selama tiga bulan terakhir dari Rp13.100 hingga Rp14.100 per dolar AS.

"Aksi jual investor asing juga terkait dengan keputusan Federal Reserve yang menaikkan bunga secara bertahap sejak akhir 2015, karena penguatan ekonomi dan perbaikan pasar kerja di Amerika Serikat."

Lalu, kenaikan imbal US Treasury untuk tenor sepuluh menjadi 3 persen mengurangi minat investor terhadap aset berisiko di negara berkembang seperti Indonesia. "Sebelumnya daya tarik dari investasi di aset berisiko emerging market adalah hasil yang relatif lebih tinggi dibandingkan pasar di Amerika, Jepang dan Eropa," tandas dia.

Dengan potensi penurunan IHSG pada perdagangan pekan depan, Yuganur merekomendasikan empat saham yakni:

1. PT Astra International Tbk (ASII) dengan target profit taking di kisaran Rp7.150-7.350, memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp6.675 dan Rp6.575, disarankan cut-loss pada posisi Rp6.475.

2. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan target profit taking di kisaran Rp2.080-2.180, memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp1.855 dan Rp1.815, disarankan cut-loss pada posisi Rp1.795.

3. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan target profit taking di kisaran Rp2.040-2.120, memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp1.895 dan Rp1.875, disarankan cut-loss pada posisi Rp1.860.

4. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan target profit taking di kisaran Rp3.040-3.140, memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp2.720 dan Rp2.640, disarankan cut-loss pada posisi Rp2.590.

0 comments

    Leave a Reply