Tak Hanya Makro, Mitigasi Risiko Eksternal Perlu Untuk Jaga Rupiah: Menkeu

IVOOX.id, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku depresiasi rupiah memang bisa dikontrol melalui kerangka kebijakan makro, namun sentimen negatif dari perubahan kebijakan AS perlu dimitigasi dan rupiah tak bisa sama sekali menghilangkan risiko tersebut.

"Pelemahan rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi sentimen eksternal dan internal. Dari hal yang bisa kami kontrol, akan dikontrol. Terutama yang berhubungan dengan framework kebijakan makro," papar Menkeu di Jakarta, Kamis (28/6).

Dia menyebutkan, sejauh ini pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah mengontrol pelemahan rupiah melalui kebijakan fiskal maupun moneter serta neraca pembayaran. "Agar yang disebut furnerabilitas atau kerawanan tetap bisa ditekan," tandas Sri Mulyani.

Dari sisi fiskal, jelas Sri Mulyani, defisit APBN akan tetap dijaga sesuai dengan batas yang ditetapkan dalam UU APBN. "Jadwal penerbitan surat utang dan pelaksanaan penerimaan serta belanja negara akan terus disampaikan, agar ada kepercayaan, meski ada perubahan yang besar," paparnya.

Sementara itu, kata dia, Gubernur BI Perry Warjiyo sudah menyampaikan beberapa kali terkait upaya menjaga stabilitas rupiah. "Kami akan terus bekerjasama dan dari sisi eksternal balance akan terus diperbaiki, meski dampaknya jangka menengah dan panjang."

Namun demikian, ungkap Sri Mulyani, pelemahan rupiah yang dipengaruhi perubahan kebijakan di AS atau penguatan dolar maupun arus modal keluar, pemerintah perlu melakukan mitigasi risiko. "Kalau menghilangkan (dampak eksternal) sama sekali, itu tidak mungkin," tandasnya.