Tanggapi Laporan Staf Sekjen PDIP, Komnas HAM Segera Minta Klarifikasi KPK

IVOOX.id - Staf Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Kusnadi, melaporkan pada Komnas HAM atas tindakan penyitaan ponsel dan buku catatan miliknya. Komnas HAM menjanjikan akan meminta klarifikasi KPK.
"Kami memperoleh laporan terkait peristiwa interogasi, penggeledahan, dan penyitaan barang milik Bapak Hasto Kristiyanto, dan saudara Kusnadi yang diduga 'unprosedural'. Beberapa hal yang diduga terdapat pelanggaran hak asasi manusia, antara lain adalah interogasi terhadap saudara Kusnadi tanpa didahului surat pemanggilan dan interogasi dilakukan selama 3 jam di ruang pemeriksaan KPK," kata Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro di kantornya di Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Atnike menyebut bahwa Kusnadi mengklaim penyitaan ponsel Hasto dan barang miliknya melanggar hak asasi manusia. Komnas HAM berencana segera meminta keterangan dari KPK terkait peristiwa ini.
"Untuk itu pengadu meminta agar Komnas HAM melakukan permintaan keterangan kepada KPK terkait peristiwa penggeledahan, permintaan keterangan, dan penyitaan terhadap saudara Kusnadi dan juga status hukum saudara Kusnadi. Pengadu meminta agar KPK menindak tegas saudara Rossa, dalam hal ini penyidik KPK, agar tidak menjadi preseden yang buruk bagi proses penegakan hukum, dalam hal ini proses pemberantasan korupsi," ujar Atnike.
Sementara, Kusnadi bersama kuasa hukumnya, Ronny Talapessy dan Petrus Selestinus dari tim hukum PDIP, menceritakan kronologi kejadian yang dialaminya pada Senin (10/6/2024) saat mendampingi Hasto di KPK.
Pada Senin itu, KPK memang menjadwalkan pemeriksaan terhadap Hasto terkait kasus dugaan suap dengan tersangka Harun Masiku, yang masih buron. Setelah pemeriksaan, Hasto sempat memprotes tindakan penyitaan yang dilakukan penyidik KPK.
"Kemarin saya itu lagi rokok di Gedung KPK, di halaman. Saya dibilang itu katanya dipanggil sama Bapak (Hasto)," kata Kusnadi di Komnas HAM.
Kusnadi mengaku diantar oleh seseorang yang mengenakan pakaian hitam dan bermasker. Tanpa diduga, dirinya langsung digeledah dan diinterogasi.
"Diintimidasi, dibentak-bentak. Saya merasa dibohongi juga, katanya dipanggil Bapak (Hasto) itu ternyata enggak," kata Kusnadi.
Belakangan Kusnadi mengetahui bahwa orang KPK tersebut adalah Rossa Purbo Bekti, penyidik KPK. Hasto sendiri sempat berdebat dengan Rossa mengenai kejadian ini.
"Di situ, Bapak (Hasto) membela saya, 'Kenapa kamu di atas?' Ternyata saya enggak dipanggil. Nah Bapak minta sama Pak Rossa itu saya harus turun ke bawah karena enggak ada kaitannya sama saya," ujar Kusnadi.
"Ya beliau minta waktu 5 menit sama Pak Rossa, oke. Tapi selama itu ternyata itu saya 3 jam diperiksa dan disita barang-barangnya, termasuk ada buku yang sangat penting itu bukunya catatan DPP. Pertanyaannya, 'HP siapa? Ini punya siapa, punya siapa, barang siapa?'. Ada (disita), ATM sama buku tabungan yang isinya juga enggak seberapa, enggak ada Rp 1 juta," katanya.

0 comments