Timnas Putri Indonesia Kalah Lawan Pakistan 0-2 | IVoox Indonesia

July 17, 2025

Timnas Putri Indonesia Kalah Lawan Pakistan 0-2

Pemain timnas putri Indonesia Felicia de Zeeuw (kiri) dan pelatih timnas putri Satoru Mochizuki
Pemain timnas putri Indonesia Felicia de Zeeuw (kiri) dan pelatih timnas putri Satoru Mochizuki (kanan) berpose dalam sesi jumpa pers setelah kekalahan 0-2 melawan Pakistan pada laga kedua Grup D kualifikasi Piala Asia Putri 2026 di Stadion Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, Rabu (2/7/2025). (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)

IVOOX.id – Timnas Putri Indonesia takluk dari Pakistan dengan skor 0-2 pada pertandingan kedua Grup D Kualifikasi Piala Asia Putri 2026 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Rabu (2/7/2025).

Mengutip Antara, pada pertandingan ini kekalahan Indonesia terjadi akibat dua gol Pakistan yang dicetak oleh Nadia Khan dan Suha Hirani ketika babak pertama, demikian catatan AFC.

Akibat kekalahan ini, Indonesia diwajibkan meraih kemenangan ketika berjumpa Taiwan pada pertandingan terakhir babak Kualifikasi Piala Asia Putri 2026 Grup D di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Sabtu (5/7/2025) pukul 20.00 WIB.

Selain harus meraih kemenangan dari Taiwan, Indonesia juga mesti berharap Pakistan gagal mendapatkan kemenangan ketika menghadapi Kirgizstan, di hari yang sama pukul 15.30 WIB.

Indonesia langsung mengambil inisiatif menyerang ketika pertandingan dimulai, namun belum ada peluang yang dapat diciptakan oleh Shafira Ika serta kolega.

Meski sempat tertekan, Pakistan dapat unggul terlebih dahulu pada menit tujuh melalui tendangan Nadia Khan yang sempat mengenai badan bek Indonesia Gea Yumanda sehingga skor berubah menjadi 1-0.

Indonesia langsung merespons ketertinggalannya dan sempat memiliki peluang melalui tendangan Sheva Imut yang masih menyamping dari gawang Pakistan.

Pakistan dapat menambah keunggulan mereka menjadi 2-0 setelah tendangan penalti Suha Hirani tak dapat ditebak oleh kiper Indonesia Iris De Rouw pada menit ke-18.

Tertinggal dua gol memaksa Indonesia menggempur lini pertahanan Pakistan untuk setidaknya memperkecil kedudukan, salah satunya lewat tendangan Felicia De Zeeuw yang masih menyamping tipis dari gawang.

Indonesia terus menekan lini pertahanan Pakistan, termasuk melalui peluang Zahra Muzdalifah dan Sheva Imut, namun hingga turun minum skor 0-2 tetap bertahan.

Memasuki babak kedua, Indonesia memasukkan Isa Warps menggantikan Claudia Scheunemann dan langsung mengambil inisiatif menyerang untuk setidaknya memperkecil ketertinggalannya.

Indonesia sempat menciptakan peluang melalui sundulan Reva Octaviani, akan tetapi bola masih menyamping dari gawang Pakistan.

Skuad asuhan Satoru Mochizuki kembali menciptakan peluang, kali ini melalui tendangan yang dilepaskan oleh Siti Rosdilah, namun masih dapat ditepis kiper Zeeyana Zivraj.

Rosdilah kembali menciptakan peluang, kali ini melalui tendangan yang ia lepaskan setelah memutar badan, namun bola dapat diamankan oleh Zivraj.

Pada waktu yang tersisa, Indonesia terus berupaya untuk mencetak gol, akan tetapi lini pertahanan Pakistan tampil solid dalam menahan gelombang serangan Garuda Pertiwi sehingga skor 0-2 tetap bertahan ketika laga usai.

Pelatih timnas putri Indonesia Satoru Mochizuki mengungkapkan kekalahan 0-2 dari Pakistan bukan karena perubahan pemain yang menjadi starter.

Mochizhuki mengatakan kekalahan timnya terjadi akibat kesalahan dasar yang banyak dilakukan pemainnya, seperti kesalahan umpan dan mengontrol bola.

"Bukan berarti rotasi yang menyebabkan pemain ini lebih lemah daripada pemain yang bertanding sebelumnya. Tapi yang pasti banyak kesalahan-kesalahan yang terjadi di lapangan seperti salah umpan dan juga salah kontrol," kata pelatih asal Jepang itu pada jumpa pers setelah pertandingan, Rabu (2/7/2025), dikutip dari Antara.

"Kita jadinya tidak bisa mengambil alur pertandingan karena kita tidak bisa menjalankan bola dengan baik dengan kesalahan-kesalahan dasar yang dilakukan."

Mochizuki melakukan dua perubahan pada starternya dengan membangkucadangkan Isa Warps dan Rosdilah Siti, untuk memasukkan Vivi Oktavia Riski dan Reva Octaviani.

Pelatih Pakistan Adeel Mirza Riski juga melakukan dua perubahan dalam 11 pertamanya dengan menyimpan Amina Zaynab Hanif dan Sanah Mehdi untuk memasukkan Nadia dan Mariam Mahmood.

Adeel melakukan hal yang tepat karena mengontrol pertandingan, kendati minim menguasai bola. Pendekatan yang ia lakukan berbuah dua gol kemenangan yang dicetak Nadia dan Suha Hirani.

Mochizuki kemudian ditanya oleh ANTARA mengapa tak mengambil risiko mengganti salah satu bek untuk menambah satu pemain berkarakter menyerang pada babak kedua.

Pelatih 61 tahun itu kemudian menjawab, "Jadi memang pada saat ketinggalan dua kosong, banyak yang dipikirkan, pastinya kita juga harus mencetak gol. Tapi setelah berbagai pemikiran yang sudah dilakukan, akhirnya kami mengambil keputusan dengan hanya mengganti satu pemain".

Kekalahan ini membuat Indonesia di klasemen turun ke posisi ketiga di bawah Pakistan sehingga peluang Indonesia lolos ke putaran final di Australia tahun depan menjadi berat.

"Kami ingin mempersiapkan diri, walaupun kemungkinannya kecil, tapi kami tetap ingin siap ke depannya. Kita tidak ingin menunduk di sini, kita ingin terus bangkit menghadapi pertandingan selanjutnya dan juga event-event ke depan," kata Mochizuki menyikapi kekalahan ini.

Felicia de Zeeuw, yang mewakili pemain dalam jumpa pers senada dengan Mochizuki.

"Saya pikir kita akan belajar dari hal ini. Sebagai individu dan sebagai tim, kita akan belajar dari hari ini," kata gelandang tersebut.

Pelatih timnas putri Pakistan Adeel Mirza Rizki mengatakan faktor terkuat kemenangan 2-0 atas tuan rumah Indonesia karena mentalitas kuat yang dimiliki pemain-pemainnya.

Ia menyebut mereka "perempuan-perempuan super" karena bisa bangkit dari keterpurukan kalah 0-8 dari Taiwan pada laga pertama kualifikasi Piala Asia Putri 2026 Grup D, Minggu (29/6/2025) lalu.

"Pertandingan terakhir mengecewakan. Tetapi pujian untuk orang-orang ini karena bangkit dan menunjukkan betapa kuatnya mental mereka," kata Adeel pada jumpa pers setelah pertandingan di Indomilk Arena, Rabu (2/7/2025), dikutip dari Antara.

"Ada banyak hal yang naik turun, saya yakin kita mengerti. Dan kami telah kehilangan beberapa pemain karena sakit, cedera, dan penyakit. Namun, kami tetap berjuang dan terus berjuang. Ini hanya untuk mereka, menurut saya mereka wanita super," tambah dia.

Kapten Pakistan Maria Jamila Khan yang menemani pelatihnya di jumpa pers menimpali bahwa betapa beratnya kondisi mental timnya setelah kalah 0-8.

Mereka tertunduk lesu dan hampir putus asa. Namun, pikiran negatif itu segera disingkirkan oleh timnya, yang memilih tetap menegakkan kepala dan menggunakan kekalahan itu sebagai bahan pembelajaran untuk tampil lebih solid.

Dari situ seluruh eleman tim di Pakistan "akan tetap bersama", apa pun yang terjadi pada laga kedua melawan Indonesia, yang kala itu membuka babak kualifikasi dengan kemenangan 1-0 atas Kirgistan.

"Kami punya dua pilihan. Pilihannya adalah mengasihani diri sendiri dan menundukkan kepala serta tidak melanjutkan dan tidak berjuang. Atau pilihan lainnya mengangkat kepala, memahami kesalahan kami, melupakannya, belajar darinya, dan terus maju serta bermain," ungkap Maria.

0 comments

    Leave a Reply