Topang Rupiah, BI Naikkan Lagi Suku Bunga Acuan 25 Bps | IVoox Indonesia

May 6, 2025

Topang Rupiah, BI Naikkan Lagi Suku Bunga Acuan 25 Bps

Ini Dua Risiko Sistemik Perekonomian Nasional Tahun Ini…

IVOOV.id, Jakarta - Merespons gejolak pasar keuangan pekan ini, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 14-15 Agustus 2018 memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,25%.

Dalam rilisnya, Rabu (15/8), Bank Indonesia menyatakan keputusan tersebut dalam upaya untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik dan mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman. "Bank Indonesia menghargai dan mendukung keseriusan dan langkah-langkah konkret Pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan dengan mendorong ekspor dan menurunkan impor, termasuk penundaan proyek-proyek Pemerintah yang memiliki kandungan impor tinggi," demikian ditegaskan Bank Indonesia.

Bank Indonesia menyatakan akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan eksternal dalam kondisi ketidakpastian perekonomian global yang masih tinggi. Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan dan prospek perekonomian domestik maupun global, untuk memperkuat respons bauran kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Kebijakan suku bunga tersebut juga didukung penguatan strategi operasi moneter dengan memperkuat konvergensi suku bunga pasar uang antar bank dengan suku bunga kebijakan moneter (BI 7DRR) untuk memperkuat efektivitas transmisi kebijakan moneter.

Bank Indonesia juga melanjutkan langkah-langkah akselerasi pendalaman pasar keuangan. Di pasar uang, keberhasilan implementasi IndONIA sebagai suku bunga acuan pasar uang akan diikuti dengan pengembangan instrumen OIS (Overnight Index Swap) dan IRS (Interest Rate Swap) sehingga mampu mendukung pembentukan struktur suku bunga pasar yang lebih efisien.

Di pasar valas, Bank Indonesia meningkatkan efektivitas penyediaan swap valas baik dalam rangka operasi moneter maupun dalam rangka hedging dengan tingkat harga yang lebih murah. Berbagai kebijakan tersebut diyakini akan memperkuat alternatif instrumen pengelolaan likuiditas di pasar dan mendukung stabilitas nilai tukar tukar Rupiah.

0 comments

    Leave a Reply