Virus Norovirus Ditemukan di Indonesia, Ini Gejala dan Cara Penyebarannya | IVoox Indonesia

April 30, 2025

Virus Norovirus Ditemukan di Indonesia, Ini Gejala dan Cara Penyebarannya

IMG-20201227-WA0056

IVOOX.id, Jakarta - Sebanyak lebih dari 70 mahasiswa di universitas daerah Taiyuan, China, terserang wabah virus norovirus yang menyebabkan muntah-muntah dan diare. Namun, ternyata norovirus ini bukanlah virus baru. Bahkan faktanya, virus norovirus ini sudah ditemukan juga di Indonesia.

"Virus ini (norovirus) juga ada di Indonesia seperti yang dilaporkan oleh peneliti Indonesia di jurnal internasional dari Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga," jelas Dekan FKUI Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD(K), melalui rilis yang diterima detikcom beberapa waktu lalu.

Norovirus adalah virus yang bisa menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Virus ini pertama kali ditemukan dan mewabah pada tahun 1972, di Kota Norwalk dan dijuluki sebagai virus Norwalk.

Kasus norovirus di Indonesia juga dimuat dalam Journal of Medical Virology pada Mei 2020 lalu. Penelitian yang dilakukan di awal 2019 ini mengambil sampel dari beberapa RS di Kota Jambi.

Hasilnya, dari 91 sampel feses ada 14 sampel atau 15,4 persen di antaranya mengandung norovirus. Prof Ari mengatakan, kasus ini juga pernah terjadi di beberapa kota di Indonesia.

Berapa lama gejala norovirus muncul?

Gejala norovirus meliputi mual, muntah, nyeri perut, dan diare. Ada pun beberapa gejala lain yang bisa muncul, seperti demam ringan, panas dingin, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.

Gejala ini bisa muncul 24 jam setelah mengkonsumsi makanan yang diduga tercemar virus. Menurut dokter spesialis penyakit dalam dari RS Awal Bros Evasari, Jakarta Timur, dr Amanda Pitarini Utari, SpPD, gejalanya muncul lumayan cepat.

"Kalau misalnya 1-2 hari dia habis kontak terus 1-2 hari kemudian muncul gejalanya, bisa dipikirkan salah satunya jangan-jangan dia virus, rotavirus dan norovirus," jelasnya

Untuk memastikannya, dr Amanda menyarankan untuk tetap melakukan pemeriksaan lewat uji lab.

Bagaimana cara penularannya?

Norovirus bisa menular melalui makanan yang terkontaminasi virus atau food borne. Hal ini tentunya sangat berbeda dengan COVID-19 yang bisa menular lewan paparan droplet yang keluar dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi.

dr Amanda mengatakan, virus norovirus ini ternyata bisa tahan di suhu yang panas dan juga dingin. Bahkan norovirus bisa tahan sampai suhu 60 derajat celsius.

"Jadi dia (norovirus) itu sampai 60 derajat celsius itu masih bisa bertahan, di atas itu kalau mendidih 100 (derajat celsius) harusnya bisa inactive virusnya," kata dr Amanda.

"Virus ini memang dia cukup tahan di udara dingin dan agak panas juga, karena menularnya kan lewat cairan-cairan, daun-daun hijau," lanjutnya.

Mengutip dari WebMD, virus norovirus ini bisa menular pada orang lain sampai delapan minggu. Infeksi akibat virus ini juga bisa berkurang dari waktu ke waktu, hingga akhirnya hilang dalam waktu 1-3 hari.

Jika gejala sudah menghilang, orang yang terinfeksi bisa dinyatakan sembuh dari norovirus ini.

Bagaimana cara mencegahnya?

dr Amanda menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan, seperti rutin mencuci tangan dengan air mengalir, menjaga kebersihan lingkungan, dan memperhatikan kebersihan makanan.

"Membersihkan lingkungan, seperti WC-nya habis dia buang air besar, meja makan, atau apa itu sebaiknya yang pakai klorin, karena memang dia resisten kalau misalnya dia hanya pakai alkohol," jelasnya.

0 comments

    Leave a Reply